Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi Baru Gaza

Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi Baru Gaza: Jalan Panjang Menuju Negara Palestina

Langkah Besar dari DK PBB

Dewan Keamanan PBB akhirnya menyetujui resolusi baru untuk Gaza yang didorong oleh Amerika Serikat. Keputusan ini membuka peluang pembentukan transitional administration serta International Stabilization Force. Karena itu, banyak negara menilai langkah ini sebagai awal baru bagi kawasan yang terus dilanda konflik. Resolusi ini lolos dengan suara 13-0, sementara Rusia dan Tiongkok memilih abstain.

Selain itu, resolusi ini juga menjadi bagian dari rencana perdamaian 20 poin Donald Trump. Dengan begitu, arah politik regional kembali berubah. Beberapa negara mayoritas Muslim langsung menyatakan kesiapan mengirim pasukan stabilisasi. Namun, mereka menegaskan bahwa mandat PBB menjadi syarat utama partisipasi.

Isi Resolusi dan Reaksi Para Pihak

Resolusi tersebut menyebut bahwa kondisi baru dapat membuka credible pathway menuju Palestinian statehood. Namun, syaratnya jelas. Palestinian Authority harus melakukan reformasi, sementara Gaza perlu menjalani proses rekonstruksi besar.

Walaupun begitu, pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari Israel. Benjamin Netanyahu kembali menegaskan bahwa Israel menolak negara Palestina. Ia bahkan bersumpah akan melakukan demilitarisasi Gaza “dengan cara mudah atau sulit”.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, juga menolak resolusi tersebut. Ia menyerukan aksi ekstrem terhadap pejabat Palestinian Authority jika PBB mendukung pembentukan negara Palestina. Karena itu, ketegangan diplomatik meningkat dengan cepat.

Tujuan dan Tugas Pasukan Stabilisasi

Pasukan internasional ini akan bekerja bersama polisi Palestina yang sudah terlatih. Selain itu, mereka juga akan mengamankan perbatasan dan memastikan aliran humanitarian aid berjalan lancar. Mandatnya juga mencakup proses demilitarisation Gaza serta penonaktifan permanen senjata kelompok bersenjata.

Namun, Hamas langsung menolak resolusi tersebut. Mereka menilai rencana itu mengarah pada international trusteeship yang bertentangan dengan kehendak rakyat Gaza. Hamas juga menyebut pasukan ini tidak netral dan akan berpihak pada Israel.

Tabel: Ringkasan Isi Resolusi DK PBB

Poin UtamaPenjelasan
Transitional AdministrationStruktur pemerintahan sementara Gaza
International Stabilization ForcePasukan keamanan multinasional
DemilitarisationPenonaktifan senjata kelompok bersenjata
Pathway to StatehoodJalur menuju negara Palestina

Selain itu, resolusi juga mengatur penarikan bertahap pasukan Israel berdasarkan standar tertentu. Proses ini akan dinegosiasikan dengan pasukan stabilisasi, Israel, Amerika Serikat, dan negara penjamin.

Upaya Rusia dan Sikap Internasional

Rusia sebenarnya menawarkan resolusi tandingan. Rusia mendorong rancangan berbeda yang menegaskan bahwa Gaza dan Tepi Barat seharusnya dipadukan kembali di bawah pengelolaan penuh Palestinian Authority. Selain itu, Rusia menyoroti perlunya peran lebih besar dari DK PBB.

Namun, Amerika Serikat dan sekutunya berharap Rusia tidak menggunakan hak veto. Karena itu, diplomasi intens terjadi hingga menjelang pemungutan suara. Pada akhirnya, Moskow memilih abstain untuk menghindari konfrontasi langsung.

Trump kemudian menulis pernyataan di Truth Social. Ia berterima kasih kepada negara seperti Qatar, Mesir, UEA, Saudi Arabia, Indonesia, Turkiye, dan Yordania karena mendukung langkah tersebut.

Kritik dan Tantangan ke Depan

Walaupun resolusi ini dianggap penting, beberapa pihak tetap mengkritiknya. Banyak analis menyebut Gaza masih akan berada dalam kondisi “occupied”, meskipun oleh entitas berbeda. Karena itu, solusi jangka panjang dianggap belum terlihat jelas.

Analis politik Marwan Bishara menilai resolusi ini hanya mencerminkan ketidakseimbangan kekuatan. Ia menyebut kekuatan berada di tangan Israel dan Amerika Serikat. Selain itu, serangan Israel tetap berlangsung meskipun ada ceasefire sejak 10 Oktober.

Bahkan, organisasi kemanusiaan menyebut jumlah korban Palestina mencapai lebih dari 69.000 jiwa. Mereka menilai tindakan Israel sebagai bentuk genocide, sebuah tuduhan yang terus memicu perdebatan global.

Akan tetapi, beberapa negara tetap melihat resolusi ini sebagai peluang awal. Mereka menilai bahwa jalur menuju negara Palestina membutuhkan proses panjang. Karena itu, konsensus global dianggap sangat penting.

Kesimpulan

Resolusi baru ini membawa arah politik baru bagi Gaza. UN Security Council, Gaza, Palestinian statehood, dan International Stabilization Force kini berada di pusat perhatian global. Meskipun begitu, banyak tantangan besar masih menunggu. Semuanya bergantung pada implementasi di lapangan, reformasi internal, serta kesediaan semua pihak untuk menghormati kesepakatan.

Dengan demikian, masa depan Gaza akan ditentukan oleh kolaborasi internasional dan komitmen politik jangka panjang. Dunia kini menunggu langkah berikutnya.

Game Awards

Clair Obscur Pimpin Nominasi Game Awards: Dominasi Baru di Dunia Gaming

Kehebohan Game Awards 2025

Game Awards kembali menarik perhatian dunia. Ajang bergengsi ini selalu menghadirkan kejutan besar. Tahun ini, sorotan tertuju pada Clair Obscur: Expedition 33, RPG yang memimpin dengan 12 nominasi. Selain itu, ajang ini juga menghadirkan persaingan sengit dari berbagai genre. Karena itu, para gamer mulai menebak calon pemenang sejak nominasi diumumkan.

Acara ini berlangsung pada 11 Desember di Los Angeles. Selain itu, penyelenggara juga menyebut jumlah 154 juta livestreams pada 2024. Angka tersebut menunjukkan betapa besar pengaruh Game Awards. Dengan kata lain, ajang ini tetap menjadi pusat perhatian komunitas gaming global.

Apa Itu Game Awards?

Game Awards kerap disebut sebagai “Oscars of Gaming”. Namun, formatnya sedikit berbeda. Selain penganugerahan, acara ini juga memadukan musik, selebritas, dan iklan. Oleh karena itu, acara tiga jam ini terasa seperti pesta besar yang merayakan kreativitas industri game.

Setiap tahun, penonton menunggu trailer game baru. Tahun lalu, mereka melihat cuplikan The Witcher 4, Elden Ring Nightreign, dan Intergalactic: The Heretic Prophet. Karena itu, para gamer meyakini banyak kejutan besar yang akan muncul tahun ini.

Dominasi Clair Obscur: Expedition 33

Clair Obscur muncul sebagai bintang utama. Game buatan Sandfall Interactive ini dikembangkan oleh tim berisi 30 orang. Meskipun demikian, karya mereka memukau dunia. Karena itu, banyak kritikus memujinya sebagai RPG dengan kualitas narasi luar biasa.

Selain nominasi Game of the Year, game ini juga mendapat nominasi Best Narrative. Bahkan, tiga aktornya masuk kategori Best Performance, yaitu Ben Starr, Charlie Cox, dan Jennifer English. Dengan begitu, total 12 nominasi yang diraih terasa sangat layak.

Tabel Nominasi Utama Clair Obscur

KategoriStatus
Game of the YearMasuk nominasi
Best NarrativeMasuk nominasi
Best Performance3 nominasi
Best Independent GameMasuk nominasi

Meskipun masuk kategori Best Independent Game, beberapa pihak menganggapnya kontroversial. Alasannya jelas. Game ini mendapat dukungan studio global serta publisher besar. Namun, publik tetap memuji pencapaiannya.

Persaingan di Kategori Game of the Year

Selain Clair Obscur, berbagai game besar ikut meramaikan nominasi. Death Stranding 2 hadir dengan gaya khas Hideo Kojima. Namun, uniknya, tidak ada aktor ternama dari game ini yang masuk nominasi akting. Sementara itu, Ghost of Yōtei tampil kuat dengan delapan nominasi dan aktris Erika Ishii yang bersaing di kategori performance.

Pada saat yang bersamaan, Hades 2 dan Hollow Knight: Silksong dari game indie muncul sebagai pesaing ketat. Silksong bahkan dijuluki sebagai “GTA 6 of indie games” karena hype yang sangat besar. Selain itu, game tersebut sempat membuat beberapa toko digital down saat rilis.

Nintendo juga hadir melalui Donkey Kong Bananza, salah satu game unggulan di konsol Switch 2. Dengan begitu, variasi genre dan skala produksi semakin membuat nominasi tahun ini terasa menarik.

Kontroversi dan Kritik yang Terus Bergulir

Game Awards memang populer. Namun, acara ini juga sering mendapat kritik. Banyak orang menilai acara terlalu penuh iklan. Selain itu, beberapa kategori kurang mendapat porsi panggung. Walaupun tahun 2024 dinilai lebih baik, kritik tetap muncul.

Salah satu isu terbesar tahun ini adalah hilangnya program Future Class. Program ini menyoroti talenta baru sejak 2020. Namun, tahun ini program itu dihentikan. Karena itu, para alumni menuduh penyelenggara melakukan tokenisme. Mereka juga menyebut dukungan terhadap peserta sangat minim.

Pada 2023, anggota Future Class sempat mengirim surat terbuka yang meminta Game Awards mengangkat isu perang Israel–Gaza. Karena itu, banyak pihak melihat hilangnya program ini sebagai langkah mundur.

Terlepas dari itu, Game Awards tetap memberikan ruang apresiasi bagi para pekerja industri. Tahun lalu, penghargaan Game Changer Award diberikan kepada Amir Satvat. Ia dikenal karena membantu ribuan developer yang terkena PHK.

Kesimpulan

Tahun ini, Game Awards menghadirkan kompetisi yang penuh warna. Clair Obscur: Expedition 33 memimpin dengan prestasi luar biasa. Selain itu, persaingan kuat dari game AAA dan indie semakin memeriahkan acara.

Dengan begitu, acara tahun ini dipastikan akan menyajikan banyak kejutan. Para gamer kini menunggu pemenangnya sambil berspekulasi. Namun, satu hal pasti, Game Awards tetap menjadi panggung terbesar untuk merayakan pencapaian dunia gaming.